Rabu, 17 Agustus 2011

Filsafat Islam

Memahami filsafat Islam adalah memahami sebuah bangunan pola pikir berdasarkan Al Qur'an dan Hadis Rasulullah Muhammad SAW.
Filsafat Islam adalah sebuah pola pikir yang sangat berpegang teguh pada makna Tauhid dan memiliki daya tampung yang cukup terhadap seluruh realitas kehidupan manusia dan setiap relitas yang terjadi merupakan bagian tidak terpisahkan dari pola pikir yang sudah dibangun tersebut yang mampu memberi petunjuk dan memiliki alat pembeda untuk selalu menegakkan ajaran tauhid.
Pola filsafat Islam adalah pola ruang sebagaimana pola bangunan Ka'bah. Ka'bah adalah sebuah ruangan yang menggambarkan sebuah pola ruang berfikir dengan pola gerak Thawaf yang mengelilingi ruang secara menyeluruh.
Selama ini kita dapat melihat bahwa alur pola pemikiran manusia hanyalah sebatas garis atau hanya menempati sebagian dari ruang tersebut atau malah dengan sengaja membatasi ruang tersebut. Pola pikir manusia saat ini tidak pernah utuh yang terkadang lahir dari penolakan atas pola ruang sebelumnya yang sesungguhnya tidak utuh dan menyeluruh
Filsafat Islam selalu mampu menampung aliran filsafat manapun karena filsafat Islam adalah sebuah filsafat ruang yang luas, namun memiliki alat pembeda untuk dapat selalu menjaga kebebasan gerak di dalam ruang tersebut.
Umat Islam tidak perlu gamang dalam  menghadapi segala perkembangan pola pikir yang berkembang saat ini, karena pada kenyataannya manusia hanya mampu membentuk pola garis di dalam ruang kehidupan manusia itu sendiri, tak pernah lengkap. Ketika manusia memutuskan untuk berjalan ke sebelah kiri dan kemudian jenuh, manusia akan memutuskan untuk berjalan ke sebelah kanan dan ketika kemudian merasa jenuh, manusia memutuskan untuk duduk.
Pola pikir manusia juga hanya cenderung mengisi tempat yang kosong. Ketika pola pikir kapitalisme berkembang dan menciptakan kemajuan, timbul ketidakadilan pada kaum buruh dan manusia kemudian menciptakan pola pikir komunisme dan kapitalisme pun harus menyesuaikan diri pada keadaan tersebut dengan berbuat baik kepada kaum buruh dan ketika komunisme tak mampu berdiri maka mereka menggandeng kapitalisme agar bisa terus hidup. Karena kenyataannya komunisme lahir dari adanya kapitalisme sehingga tanpa kapitalisme tidak akan ada komunisme dan boleh jadi kapitalisme lahir dari ketidakpuasan manusia akan pola sosialisme yang merupakan "nenek moyang" komunisme.
Paham modernisme berkembang dan tampak menemui banyak kesulitan, lalu muncul postmodernisme. Begitulah seterusnya, ujicoba tak berkesudahan dengan banyak korban karena selalu menciptakan garis di dalam ruang.
Filsafat Islam adalah filsafat ruang yang menyeluruh, yang memberikan kebebasan dalam mencari harta seperti seorang "kapitalis", namun memiliki kewajiban seperti seorang "sosialis".
Filsafat Islam adalah filsafat yang mengedepankan musyawarah karena menyadari manusia hidup pada posisi yang berbeda di dalam ruang, ada yang menghadap selatan, barat, timur dan utara.
Filsafat Islam adalah filsafat yang menempatkan pemimpin bukan pada puncak piramida, melainkan terletak pada posisi Hajar Aswad pada bangunan Ka'bah.
Para filsuf barat banyak yang menyatakan bahwa filsafat Islam itu tidak ada. Apa yang kemudian dinamakan filsafat Islam itu sesungguhnya hanyalah filsafat Yunani yang ditulis dalam bahasa arab.
Menyikapi hal ini, kita harus benar - benar mengetahui karakteristik ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW, yaitu ajaran yang luas dan tinggi dengan Tauhid sebagai "pisau pembeda"nya.
Demikian juga dengan apa yang dinamakan filsafat Islam. Jika kita ketahui bahwa filsafat dianggap merupakan hasil  dari pemikiran manusia, maka Islam akan menghimpun filsafat tersebut, namun kemudian "alat pemisah" nya akan bekerja secara otomatis.
Sebagaimana contoh ketika Thales, seorang filsuf yunani menyatakan bahwa "semuanya itu berawal dari yang satu dan yang satu itu adalah air". Menghadapi pernyataan ini, Islam akan menampung pendapat tersebut, lalu "alat pemisah" nya akan membedakan dan memberikan penjelasan bahwa pernyataan "semua itu berawal dari yang satu..." akan dibenarkan dalam Islam namun pada pernyataan ..."yang satu itu adalah air", Islam akan menolak hal tersebut karena awal dari segala sesuatu adalah sesuatu "Yang Tak Terbatas" dal Islam akan menyatakan : "semua berawal dari yang satu dan yang satu itu adalah Allah".

 Catatan : Untuk lebih memahami makna pola ruang Al Qur'an dapatlah kiranya membaca tulisan dalam blog ini berjudul : Manhaj Al Bait Al Atiq



Tidak ada komentar:

Posting Komentar