Selasa, 31 Januari 2012

ISLAM MARXIST

Jika kita mengamati  bagaimana umat Islam menyikapi sejarah, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kebanyakan kita saat ini memiliki pola pemikiran layaknya seorang Marxis yang menganggap bahwa keberadaan kita saat ini adalah hasil dari sejarah dan sejarah itu akan terus menerus kita bawa sebagai landasan bersikap.
Timbulnya banyak golongan dalam umat Islam kebanyakan hanya ingin mempertahankan “sikap sejarah” masa lampau padahal Islam mengajarkan bahwa sejarah hanya merupakan sebuah catatan masa lalu untuk dipelajari bukan hal yang dijadikan landasan bersikap.
Islam Syiah mengagungkan “luka sejarah” masa lalu, menciptakan tembok pemahamannya sendiri.
Islam Suni awalnya dipimpin oleh orang – orang yang memiliki dendam masa lalu atas kekalahan nenek moyang mereka (kafir Qurasy) atas kaum muslim terutama pada keluarga Nabi SAW dan dendam itu terus dilestarikan hingga ketika tiba saatnya untuk membalas,  mereka  membalas dengan sangat keji.
Kedua belah pihak akhirnya sampai hari ini tak dapat disatukan. Keduanya telah membangun temboknya masing – masing.
Yang harus kita bangun saat ini adalah umat Islam yang berpola pikir Ahlussunah Wal Jama’ah yang sesungguhnya  dengan kembali memahami sejarah sebagai  sebuah catatan yang dapat kita pelajari, bukan sebagai landasan kita bersikap atau merupakan hal yang menciptakan keberadaan kita saat ini.

 Catatan : Untuk lebih memahami makna pola ruang Al Qur'an dapatlah kiranya membaca tulisan dalam blog ini berjudul : Manhaj Al Bait Al Atiq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar